Membiasakan Si Kakak Mencintai Sang Adik Baru

“Gak mau, gak mau ini kasur Liana”, itulah kalimat yang keluar dari Liana (Si Kakak yang berumur 3 tahun) saat Adik Luthfi baru saja pulang dari RSIA Buah Hati Ciputat 27 Juli 2011 lalu dan akan dibaringkan di kasur. Kalimat yang menandakan penolakan sang kakak akan kehadiran adik barunya. Satu kalimat yang dapat dimaklumi mengingat selama ini sang kakak selalu menjadi pusat perhatian Ayah dan Buli (Ibunya Liana) dan kini mengingat usia Luthfi yang baru beberapa hari Buli cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyusui Luthfi dan mengajaknya bermain sehingga si kakak merasa terabaikan.

Menyadari hal ini Buli memberikan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan, tentunya hasil dari browsing sana sini:). Langkah pertama adalah memberikan pengertian dengan bahasa seumurnya bahwa Luthfi adalah adiknya sendiri yang harus di sayang. Kedua, Buli mencoba selalu melibatkan si kakak dalam segala interaksinya dengan si adik, sebagai contoh mencoba memeluk juga si kakak ketika menyusui si adik atau meminta tolong si kakak tuk mengambilkan popok ketika si adik pipis. Ketiga, jika si kakak ngambek/marah pada si adik karena iri segera alihkan perhatian si kakak dengan hal yang lain seperti mainan atau kegiatan lainnya. Keempat, pastinya libatkan Ayah “the breastfeeding father” untuk menghangatkan suasana.

Minimal dengan keempat hal tersebut si kakak akan terminimalisir rasa cemburu akan kehadiran si adik baru dan mudah-mudahan dapat merubah rasa iri tersebut menjadi rasa cinta kasih dan sayang kakak kepada adiknya. Semoga bermanfaat.

 

Leave a comment