Menanam Manusia, itu judul yang saya pilih untuk catatan di jumat pagi ini. Judul itu saya pilih karena saya membaca sebuah pepatah china yang disampaikan oleh seorang narasumber dalam suatu acara workshop.
Redaksional lengkap pepatah china yang sudah di-inggriskan itu begini:
if you want one year of prosperity, grow grain
if you want ten years of prosperity, grow trees
if you want one hundred years of prosperity, grow people
buat saya, pepatah singkat ini sangat bermakna sekali, menyiratkan begitu berharganya ‘manusia’ dalam mengembangkan sebuah peradaban, sebuah peradaban yang menghasilkan kesejahteraan/kemakmuran (prosperity).

sudah saatnya manusia dihargai lebih, sudah saatnya pembangunan tak hanya berfokus pada infrastruktur, pembangunan fisik semata, tetapi sudah saatnya kita berfokus kepada pembangunan manusia. anggapan bahwa manusia (dalam manajemen perusahaan) adalah beban (pekerja) haruslah berganti menjadi manusia (pekerja) adalah sebuah investasi besar (perusahaan). seperti pepatah china diatas yang mengatakan jika kita hanya berorientasi pada kemakmuran/kesejahteraan hanya dalam periode tahunan (1 tahun) cukuplah bagi kita untuk menanam benih/biji-bijian karena benih tersebut sekiranya dapat mencukupi kebutuhan kita dalam satu tahun (panen). pun begitu jika kita menginginkan kemakmuran dalam periode dasawarsa (10 tahun), cukuplah bagi kita untuk menanam pepohonan yang akan berbuah (panen) tiap tahun dan mempunyai masa ekonomis y
ang dapat memenuhi kita 10 tahun kedepan. tetapi, jika kita menginginkan kesejahteraan lebih dari itu, lebih dari 1 tahun, lebih dari 10 tahun, yakni 100 tahun atau bahkan ribuan tahun kedepan maka tanamlah ‘manusia’.
menanam manusia bukanlah berarti kita harus mengubur hidup-hidup manusia, tetapi menanam manusia berarti kita harus mendidik manusia dengan ilmu yang bermanfaat untuk menciptakan generasi tak hanya hitungan satuan tahun, puluhan tahun, tetapi ber-abad-abad tahun kedepan.
pendidikan berperan besar dalam menciptakan one hundred years prosperity ini, karena hanya dengan pendidikan yang baik, berakhlak kita dapat memetik buah dari ‘benih manusia’ yang kita tanam, tak harus sekarang tapi mungkin 4 tahun kedepan, 10 tahun ke depan atau lebih dari itu, dan tak harus kita yang memetiknya, biarkan itu menjadi hak anak cucu kita kapanpun itu masa panennya. sekarang, yang penting yang harus kita lakukan adalah melatih diri kita menjadi ‘petani’ yang baik yang siap ‘menanam manusia’. Insya Allah